Anak Kecil Bermain Sepeda

Anak Kecil Bermain Sepeda

​Menyehatkan Jantung Anak

Bersepeda dapat menjaga dan mengoptimalkan sistem kerja jantung anak

Bermain sepeda juga bisa mengoptimalkan kinerja sistem jantung anak, tepatnya jantung dan juga pembuluh darah. Caranya adalah dengan memperkuat otot jantung serta bisa meningkatkan sirkulasi darah di dalam tubuh anak.

Sehingga di masa depan, diharapkan anak Anda akan tumbuh dengan sehat dan resiko terkena serangan jantung, tekanan darah tinggi dan serangan jantung bisa dikurangi.

Kenakan pakaian yang aman

Selama mengajarkan anak naik sepeda, pastikan ia mengenakan perangkat keamanan seperti helm serta pelindung lutut dan siku untuk melindunginya dari cedera ketika terjatuh.

Pastikan ukurannya sesuai dengan tubuh anak.

Selain itu, usahakan ia mengenakan pakaian yang aman agar memudahkan kakinya bergerak.

Untuk anak perempuan, hindari menggunakan gaun yang panjang karena beresiko kecelakaan akibat ujung kain tersangkut di rantai atau jeruji sepeda.

​Belajar Arah: Kiri, Kanan, Depan, Belakang

Bermain sepeda dapat meningkatkan pemahaman anak tentang arah saat mengendarai sepeda

Cara paling mudah untuk mengajari anak tentang arah (kiri, kanan, depan, dan belakang) adalah dengan bersepeda. Ketika anak Anda mengendarai sepeda, mereka akan berpetualang ke tempat-tempat yang disukainya.

Nah untuk mencapai tempat tersebut, tentu saja anak harus mengetahui arah agar bisa sampai ke tujuannya. Inilah saat yang tepat bagi Anda untuk mengajari arah kiri, kanan, depan, dan belakang kepada anak sampai akhirnya ia sendiri tahu tanpa perlu ditemani.

​6. Melatih Kemampuan Motorik Anak

Bermain sepeda mempercepat datangnya informasi visual pada anak sehingga motorik anak akan meningkat

Keterampilan motorik anak bisa diasah dengan cara bermain sepeda. Contohnya ketika anak mengendarai sepeda secara inheren, maka keterampilan visual anak akan meningkat. Karena mengendarai sepeda akan mempercepat datangnya informasi visual pada anak daripada saat mereka berjalan atau diam saja.

Selain itu, mengendarai sepeda juga bisa menumbuhkan mental anak. Namun, anak membutuhkan fokus untuk bisa menguasainya.

Memahami keterampilan mengendarai sepeda juga membutuhkan tekad yang kuat untuk melaksanakannya hingga akhir. Namun, ketika anak Anda berhasil melakukannya, tentu saja hal tersebut sepadan dengan usaha yang telah dilakukannya.

Memilih sepeda yang tepat

Sebelumnya, pastikan anak bersepeda menggunakan sepeda yang ukurannya sesuai dengan tubuhnya.

Tujuannya agar anak mampu menjejakkan kakinya ke tanah sehingga lebih mudah saat mengajarkan anak naik sepeda.

Pastikan pula jok sepedanya empuk dan nyaman sehingga tidak membuat bokong sakit saat anak bersepeda.

Tak kalah penting, perhatikan kondisi rantai sepeda. Usahakan rantai terpasang dengan baik dan letaknya aman dari kaki anak saat mengayuh.

​5. Meningkatkan Sistem Imun Anak

Selain menyenangkan bermain sepeda dapat meningkatkan sistem imun pada anak

Bagi anak mungkin bersepeda hanya sarana bermain yang menyenangkan, akan tetapi dari sisi kesehatan. Bermain sepeda sangat bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun anak, pasalnya aktivitas ringan seperti bersepeda dapat meningkatkan produksi protein esensial dan produksi sel imunitas tubuh.

Jadi sambil bermain, si kecil juga tanpa ia sadari sedang memperkuat imun tubuh. Sehingga dapat meminimalisir terserang penyakit flu.

Ada banyak ragam aktivitas bermanfaat yang bisa dilakukan si kecil, terutama untuk perkembangan tumbuh kembangnya. Salah satu bentuk kegiatan adalah dengan mengajak si kecil bermain sepeda, selain menyenangkan aktivitas bersepeda juga memiliki banyak manfaat.

Beberapa manfaat yang bisa dirasakan oleh anak adalah sebagai berikut:

Langkah dan cara mengajarkan anak naik sepeda

Melansir laman Better Health, selain menyenangkan, bersepeda menawarkan sejumlah manfaat untuk kesehatan.

Agar anak mampu bersepeda, sebaiknya sudah mulai ajarkan sejak dini. Nah, cara atau langkah-langkah berikut semoga bisa membantu anak mahir bersepeda.

Berlatih dengan balance bike

Pilihan lain yang bisa Anda coba sebelum mengajarkan anak naik sepeda roda 2 adalah dengan berlatih balance bike. Produk yang satu ini mulai populer penggunaannya di Indonesia.

Bukan sekedar mengikuti tren, melansir situs Intermountain Healthcare, balance bike dapat melatih fokus, keseimbangan, dan keterampilan motorik anak.

Hal ini dapat memudahkan anak untuk bersepeda roda 2 nantinya.

Melansir situs Pregnancy Birth Baby, anak usia 12 bulan hingga 18 bulan umumnya sudah bisa berjalan.

Di usia ini, Anda sudah bisa memperkenalkan ia dengan balance bike.

Namun, pastikan orangtua memilih ukuran yang sesuai dengan tinggi badan si kecil agar kakinya dapat menjejaki tanah.

Berikan motivasi dan pujian

Sama seperti ketika Anda mengajari anak untuk hal lainnya, mengajar anak naik sepeda juga perlu disertai dengan pujian dan motivasi.

Misalnya ketika terjatuh, jangan lantas mengomeli atau membentak anak karena dianggap tidak mengikuti instruksi.

Pada dasarnya, kecepatan setiap anak untuk menangkap perintah dan menguasai hal baru bisa berbeda-beda.

Daripada mengomeli, berikan pujian bahwa ia sudah mampu bersepeda sendiri dan motivasilah agar ia bangkit kembali.

Misalnya dengan berkata, “Yuk, berdiri. Masih bisa lanjut main? Kamu anak yang kuat, bukan?”

Dengan motivasi dan kasih sayang dari orangtua, semua anak akan bisa belajar naik sepeda roda dua sampai lancar dengan riang gembira.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Tidak hanya melatih keseimbangan, sepeda tanpa pedal juga bisa melatih perkembangan motorik dan sensorik yang dimiliki oleh anak. Mulai dari cara memandang jalan, berkonsentrasi melihat ke depan, sampai menguatkan otot jari untuk memegang setang sepeda.

Tidak hanya itu saja, menurut dr. Seruni, bermain sepeda tanpa pedal juga berfungsi untuk menguatkan tulang kaki.